CINTA
Allah sangat mencintai hambaNya. Tidak percaya?
Perhatikanlah kehidupan kita yang lalu. Mungkin dulu kita pernah terpuruk atau terjerumus dalam keadaan yang kita fikirkan,
"Apa lagi yang mampu aku lakukan?
Apa lagi cara yang ada untuk aku selamatkan?
Bagaimana lagi harus aku cari jalan penyelesaian?"
Perlahan lahan, Allah mengeluarkan kita dari masalah itu tanpa kita sedari. Adakalanya kita sedar, adakalanya kita sedari setelah selang tempoh masa yang agak lama.
Manusia, jika selalu diminta akan marah. Jika selalu kita meluahkan pada mereka, mereka ada batas dalam mendengarnya. Namun, Allah senantiasa ada mendengar segala luahan hati dan perasaan,
"Ya Allah... Aku sedang diuji begini, namun Engkau Maha Besar dari masalahku ya Allah..
Ya Allah, aku tak punya apa apa. Namun Engkaulah Tuhan yang Maha Kaya..
Ya Allah, aku dalam kesusahan namun Engkaulah Tuhan yang Maha Pemberi Rezeki..."
Kita 'membatin' perasaan kita, hati kita padaNya. Allah dengar apa saja yang kita lafazkan dan ALLAH Maha Mengetahui apa yang tersimpan di dalam hati. Bukankah itu cinta. Mendengar, memahami dan memberi. Allah, tidak terbatas seperti makhluk. Allah, tidak terikat dengan waktu dan masa. Allah, Maha Besar dari segalanya.
Mengharap cinta dari orang yang kita cintai itu wajar. Fitrah kita sebagai manusia. Ingin mencintai dan ingin dicintai. Namun, kita kadangkala terlupa bahwa ada cinta yang saban hari menanti untuk dijalani dan dirasai.
"Ya Allah...aku diuji sebegini dan sebegitu. Tak apa ya Allah. Asalkan Engkau cinta dan redha kepadaku.."
Sakit, sedih, susah hati, duka, lara, kepedihan, dan segala musibah fizikal, harta dan perasaan itu hanyalah sementara. Sesuatu yang hanya wujud di dunia. Di syurga kelak, segala ini tidak akan lagi terwujud. Kejarlah cintaNya. Bukankah jika Allah telah mencintai hambaNya, maka seluruh isi langit dan bumi itu turut mencintai hambaNya?
Kejarlah cinta yang kita terleka untuk kita jaga dan pelihara. Dalam masa yang sama kita punya cinta di dunia. Punya cinta pada pasangan, punya cinta pada keluarga, punya cinta pada agama. Jangan lupa cinta yang hak pada yang Satu.
Semoga dengan cintaNya, lailatulqadar hadir menemuimu sekalian.
Allah sangat mencintai hambaNya. Tidak percaya?
Perhatikanlah kehidupan kita yang lalu. Mungkin dulu kita pernah terpuruk atau terjerumus dalam keadaan yang kita fikirkan,
"Apa lagi yang mampu aku lakukan?
Apa lagi cara yang ada untuk aku selamatkan?
Bagaimana lagi harus aku cari jalan penyelesaian?"
Perlahan lahan, Allah mengeluarkan kita dari masalah itu tanpa kita sedari. Adakalanya kita sedar, adakalanya kita sedari setelah selang tempoh masa yang agak lama.
Manusia, jika selalu diminta akan marah. Jika selalu kita meluahkan pada mereka, mereka ada batas dalam mendengarnya. Namun, Allah senantiasa ada mendengar segala luahan hati dan perasaan,
"Ya Allah... Aku sedang diuji begini, namun Engkau Maha Besar dari masalahku ya Allah..
Ya Allah, aku tak punya apa apa. Namun Engkaulah Tuhan yang Maha Kaya..
Ya Allah, aku dalam kesusahan namun Engkaulah Tuhan yang Maha Pemberi Rezeki..."
Kita 'membatin' perasaan kita, hati kita padaNya. Allah dengar apa saja yang kita lafazkan dan ALLAH Maha Mengetahui apa yang tersimpan di dalam hati. Bukankah itu cinta. Mendengar, memahami dan memberi. Allah, tidak terbatas seperti makhluk. Allah, tidak terikat dengan waktu dan masa. Allah, Maha Besar dari segalanya.
Mengharap cinta dari orang yang kita cintai itu wajar. Fitrah kita sebagai manusia. Ingin mencintai dan ingin dicintai. Namun, kita kadangkala terlupa bahwa ada cinta yang saban hari menanti untuk dijalani dan dirasai.
"Ya Allah...aku diuji sebegini dan sebegitu. Tak apa ya Allah. Asalkan Engkau cinta dan redha kepadaku.."
Sakit, sedih, susah hati, duka, lara, kepedihan, dan segala musibah fizikal, harta dan perasaan itu hanyalah sementara. Sesuatu yang hanya wujud di dunia. Di syurga kelak, segala ini tidak akan lagi terwujud. Kejarlah cintaNya. Bukankah jika Allah telah mencintai hambaNya, maka seluruh isi langit dan bumi itu turut mencintai hambaNya?
Kejarlah cinta yang kita terleka untuk kita jaga dan pelihara. Dalam masa yang sama kita punya cinta di dunia. Punya cinta pada pasangan, punya cinta pada keluarga, punya cinta pada agama. Jangan lupa cinta yang hak pada yang Satu.
Semoga dengan cintaNya, lailatulqadar hadir menemuimu sekalian.
Ulasan